Racing Pigeon / Merpati Pos

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Racing Pigeon / Merpati Pos

Forum Racing Pigeon Indonesia - Bersama Demi Kemajuan Merpati Pos di Indonesia

Forum Racing Pigeon Indonesia Bersama Demi Kemajuan Merpati Pos di Indonesia - Tempat kita berbagi, tukar pikiran, mempererat hubungan silahturahmi Pos mania.

    The Secret

    sanesnubiasa
    sanesnubiasa


    Jumlah posting : 7
    Join date : 07.09.12
    Lokasi : Bandung

    The Secret Empty The Secret

    Post  sanesnubiasa Tue Jan 01, 2013 1:32 pm

    The Secret 50e286c8318e61357022920thesecret

    Apa yang ditulis Om Henry sebagai suatu "Secret", menurut saya not really a secret. They are well-known basic principles in keeping racing pigeon. Sebagian kawan-kawan mungkin ada kesulitan untuk memahami apa yang ditulis karena pake bhs inggris, meskipun isinya baik. Sekedar untuk membantu memahami, saya coba ulas (bukan terjemahkan) satu per satu sesuai dengan pendapat dan pemahaman saya terhadap "secret" tersebut.

    Secret #1. Cull Heavy: Kalau diterjemahkan artinya kira2 "sembelih sebanyak mungkin (yang kualitasnya tidak baik)"
    Saya pernah nulis di forum ini atau milis tetangga bahwa seorang breeder juga harus bisa jadi tukang jagal yang tangguh karena harus tegel menyembelih burung. Sy menulis ini dalam konteks kalau kita melakukan inbreeding karena kemungkinan muncul generasi yg secara fisik jelek/cacat. Cull heavy atau cull hard adalah bagian dari proses seleksi untuk mendapatkan burung yang kualitasnya betul-betul baik. Proses seleksi ini harus sudah dimulai pada saat burung masih piyik. Apabila burung dari piyik memperlihatkan perkembangan yg tidak normal (kuntet), cacat, atau sering sakit lebih baik langsung dibunuh karena peluang untuk menjadi burung baik lebih kecil dibandingkan dengan burung piyik yang tumbuh normal dan sehat.
    Dalam konteks breeding, seleksi yg ketat akan mempercepat pencapaian tujuan breeding karena burung-burung yang tersisa hanya burung-burung yang benar-benar baik. Sebaliknya, apabila kita tidak melakukan seleksi secara ketat, kemajuan breeding akan lambat. Dan yang terjadi adalah kandang dipenuhi oleh burung-burung yang kualitasnya mediocre (tanggung).
    Sebenarnya, kunci keberhasilan breeding adalah kemampuan melakukan seleksi secara benar. Teori breeding mudah dipelajari, tetapi apabila tidak didukung oleh kemampuan atau pengetahuan mengenai bagaimana melakukan seleksi akan sia-sia. Masalah yang sering terjadi adalah kita tergoda oleh pemikiran "siapa tau" nanti akan bagus. Akhirnya kita terus memelihara burung dalam kandang meskipun sebenarnya kita sudah ragu bahwa burung tersebut akan menjadi burung yang baik. Godaan "siapa tau" ini akan terjadi karena keragu-raguan dan keragu-raguan terjadi karena ketidak-tauan untuk melakukan seleksi.
    Yang terpenting adalah kita hatus tegas melakukan seleksi dan mempunyai pengetahuan bagaimana melakukan seleksi. Kalau tidak, kandang kita hanya akan dipenuhi oleh burung2 yang kualitasnya tidak jelas dan apabila ini terjadi maka yang menjadi korban adalah burung-burung yang baik. Biaya, waktu dan resiko pun akan menjadi besar apabila jumlah burung dalam kandang terlalu banyak (overcrowded)

    Secret #2. Quality over Quantity (Yang Penting kualitas, bukan kuantitas).

    Saya kira semua sependapat bahwa lebih baik mempunyai burung sedikit tetapi berkualitas daripada punya burung banyak tapi tidak berkualitas. Kecuali kalau kita ternak burung potong.
    Bahkan ada prinsip " the lesser, the better" atau lebih sedikit lebih baik. Dengan jumlah burung yg sedikit, maka pemeliharaan menjadi lebih mudah, biaya lebih sedikit, dan resiko burung sakit juga menjadi lebih kecil. Dengan jumlah burung yang sedikit, pengawasan menjadi lebih mudah dan perhatian kepada setiap burung juga lebih maksimal. Untuk apa mengoleksi burung yang tidak punya prestasi????

    Secret #3. Good Health.(Kesehatan yang baik)

    Saya kira ini juga jelas bahwa sebaik apapun karakter burung kita dan sebaik apapun anatominya, tidak mungkin berprestasi tanpa didukung oleh kesehatan yang baik. Jadi buat setiap pemain merpati jenis apapun (pos, balap atau tinggian dll), pengetahuan tentang manajemen pemeliharaan merupakan kunci keberhasilan bermain merpati. Kesehatan merpati dipengaruhi oleh banyak faktor mulai dari kandang yang sehat (bersih, cukup ventilasi, cukup sinar matahari dan tidak terlalu padat) sampai cara pemberian pakan yang benar dan manajemen kesehatan.
    Apabila kita membeli burung, kita buka sayapnya dan terlihat banyak kutu, apa kesimpulannya??
    Burung berkutu merupakan indikasi bahwa manajemen kesehatan pemilik burung tersebut tidak baik. Jangan berharap burungnya akan berprestasi kalau tidak didukung oleh manajemen pemeliharaan yang baik.
    Jadi, pelajarilah cara pemeliharaan merpati yang baik dan benar agar burungnya mempunyai kesehatan yang prima.

    Secret# 4. Homing and Navigation Qualities (Kemampuan untuk pulang ke kandang)

    Bagi pemain pos, kemampuan merpati untuk pulang dengan jalur tercepat/terpendek merupakan kualifikasi terpenting. Banyak teori tentang bagaimana burung mencari jalan pulang. Saya kira itu tidak penting untuk diperdebatkan. Burung yang cerdas akan bisa menemukan jalan pulang dan juga akan mampu mengatasi gangguan alam (hujan, arah angin, badai, dll). Oleh karenanya kualitas burung pos ditentukan oleh kemampuannya untuk mencari jalan pulang setelah dilepas berulang kali meskipun dilepas dari jarak yg jauh.
    yang penting di sini adalah kemampuan untuk selalu pulang dari latihan atau perlombaan. Kita tidak bisa menyimpulkan burung itu cerdasa apabila baru dilatih atau ikut lomba satu kali.

    Secret # 5. Let the Basket and Race Cull for You (Prestasi Lomba sebagai alat seleksi)

    Bagi pemain merpati di Indonesia, menilai merpati dengan cara meraba selalu menjadi perdebatan sengit. Masing-masing meng-klaim punya kemampuan menilai merpati hanya dengan meraba. Dengan melihat mata, sayap, bulu, tulang, otot, dan lain-lain sampai warna kuku dan cenil pun dinilai
    Seperti telah juga saya sampaikan berulangkali bahwa saya tidak percaya ada orang yang mampu menilai kualitas dengan akurasi di atas 60 % hanya dengan meraba.
    Kita tau bahwa kualitas merpati tidak ditentukan oleh anatomi yang sempurna (pengertian anatomi yang sempurna pun berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya), tetapi lebih oleh karakternya. Ada berbagai metode yg pernah ditulis orang untuk menilai karakter merpati, tetapi itupun akurasinya masih diperdebatkan. So, janganlah memvonis seekor burung itu jelek, hanya dengan meraba (Ini peringatan juga buat yg suka meraba burung )
    Ada cara yang paling mudah dan akurat untuk menilai kualitas merpati, yaitu dengan cara dilombakan atau dimainkan. Dengan demikian, jangan memfonis kualitas merpati hanya dengan meraba saja sebelum dibuktikan di lapangan. Kalau memang di lapangan tidak berprestasi, boleh lah kita sembelih.
    Menyeleksi merpati dengan dimainkan/dilombakan pun harus hati-hati karena kinerja merpati juga dipengaruhi oleh faktor perawatan dan cara latihan yang benar. Kita hanya bisa menggunakan hasil lomba sebagai alat seleksi hanya dengan asumsi kesehatan merpati benar-benar prima dan latihan yang benar.

    Secret # 6 Breed for Internal Qualities, Not External Appearence (Yang penting kualitas karakter, bukan penampilan).

    Tentu kita mudah terpesona atau jatuh cinta melihat burung yang penamplannya gagah, yang anatominya (menurut kita) bagus. Tetepi prestasi/atau kualitas burung tidak ditentukan oleh penampilan atau anatomi yang sempurna. Yang lebih menentukan adalah kualitas "dalamnya", yaitu kecerdasan, motivasi, semangat tempur, kesehatan, homing instinct (untuk merpati pos). Dengan kata lain, karakterlah yang lebih menentukan ditambah dengan kesehatan, termasuk fungsi organ tubuh di dalam yang semuanya tidak terlihat. Burung yang gagah dan didukung dengan anatomi yang sempurna tidak akan ada gunanya apabila tidak memiliki karakter juara. Sebaliknya, kelemahan dalam anatomi tidak akan menjadi hambatan yg besar apabila didukung oleh karakter dan kesehatan yang bagus.
    Selain itu, janganjuga kita terpesona oleh pedigree yang hebat dan nama besar suatu trah sampai bisa dibuktikan bahwa kinerjanya bagus.

    Secret # 7. I Believe in Heredity (Yang Penting Keturunan)

    Saya kira ini sudah cukup banyak dibahas dalam topic genetic breeding. Prinsipnya, kalau kita breeding harus mulai dengan indukan yang sudah teruji bagus sebagai breeder maupun sebagai racer. Jangan memulai breeding dari indukan yang kita tidak tau kualitasnya, karena hanya akan membuang-buang waktu dan biaya. Prinsip dasarnya adalah the best vs the best. Meskipun hasilnya belum tentu the best, tetapi peluang mendapatkan burung yang baik akan lebih besar daripada beternak dengan indukan yg prestasinya tidak jelas. Kalaupun indukan kita tidak berprestasi, tetapi harus sudah terbukti mampu menurunkan burung-burung juara)
    Kalau kita tidak bisa mencari bibit yang sudah teruji bagus karena mahal/tidak terjangkau, paling tidak kita memulai dengan anak burung juara atau cucu burung juara. Pertimbangannya, kualitas juara akan diturunkan. Asumsi ini hanya berlaku tentunya dengan catatan cara breedingnya juga benar. Oleh sebab itu, lebih baik mencari burung dari breeder/peternak yg sudah punya kredibilitas baik.
    Kalau kita beternak hanya dengan mengandalkan untung-untungan (luck), maka peluang untuk berhasil tidak lebih besar dari membeli lotre atau togel
    Indukan yang baik juga harus mampu menurunkan anak yang sama baiknya atau bahkan lebih baik. Kalau anaknya lebih banyak yang boncos (sebagai breeder atau racer) ya disembeleh saja.

    Secret #8: LOFTS SHOULD BE COMFORTABLE AND SECURE (Kandang Harus Nyaman dan Aman)

    Saya kira ini juga jelas bahwa kandang burung harus dapat memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi penghuninya. Kadang tidak perlu mewah dan dari bahan yang mahal-mahal, tetapi yang lebih penting adalah burung harus merasa nyaman dan aman.
    Merasa nyaman artinya kandang dan tempat makan/minum harus selalu bersih, tidak terlalu padat, cukup ventilasi dan sinar mata hari dan tenang. Burung juga harus merasa aman jangan sampai ada perasaan takut misalnya karena kucing atau tikus atau hal-hal lain yang menyebabkan burung takut.

    Saya kira ini sekedar catatan dari saya, semoga dapat membantu untuk memahami apa yang ditulis Om Henry. Kalau tidak sesuai harapan mohon dimaklumi. Sekali lagi, apa yg saya tulis bukan terjemahan, tetapi lebih merupakan ulasan saja.
    Salam

    Original Posted by : Bob prisco
    editor by : abdi muhammad


      Waktu sekarang Fri Mar 29, 2024 6:33 am